Dalam dinginnya pagi yang menciptakan butir-butir embun
Kau berjalan menyusuri terjalnya pegunungan
Ditemani desiran bayu yang menyejukkan badan
Kau lewati sungai-sungai licin bebatuan
Demi melaksanakan kewajibanmu sebagai seorang guru
Kau lalui ribuan mil jalan-jalan liku berbatu
Tak peduli jutaan kalori terbuang dari tubuhmu
Kau tetap melangkah bersama api semangatmu
Dengan senyuman yang selalu mekar di garis bibirmu
Kau tak pernah lelah mengajari murid-muridmu
Bahkan di sekolah kau bekerja tak hanya sebagai seorang guru
Tapi kau pun merangkap menjadi Kepala sekolah dan staf TU
Ya...Itulah yang terjadi di sekolahku di desa
Dimana hanya dia yang ada sebagai cahaya
Dimana hanya dia yang memberikan kasih dan cinta
Dimana hanya dia yang mengenalkan kami tentang dunia
Sungguh ironis, tapi ini benar-benar nyata terjadi
Hanya dialah satu-satunya orang yang mau mengajari kami
Tak peduli betapa kecil balasan baginya yang tak mencukupi
Namun dia tetap rela menjalani dengan semangat yang tinggi
Guruku, sungguh mulia pengorbananmu bagi kami
Dari kelas satu sampai kelas enam kau tiada henti mengajari kami
Guruku, sungguh indah pengorbananmu untuk kami
Tiada yang bisa sepertimu di dunia ini
Dengan melihat perjuanganmu yang tiada henti
Kami selalu berdo'a agar kau tetap disini
Dan kami berjanji suatu saat nanti
Cita-cita kami akan mejadi guru sama seperti yang engkau jalani
Kau berjalan menyusuri terjalnya pegunungan
Ditemani desiran bayu yang menyejukkan badan
Kau lewati sungai-sungai licin bebatuan
Demi melaksanakan kewajibanmu sebagai seorang guru
Kau lalui ribuan mil jalan-jalan liku berbatu
Tak peduli jutaan kalori terbuang dari tubuhmu
Kau tetap melangkah bersama api semangatmu
Dengan senyuman yang selalu mekar di garis bibirmu
Kau tak pernah lelah mengajari murid-muridmu
Bahkan di sekolah kau bekerja tak hanya sebagai seorang guru
Tapi kau pun merangkap menjadi Kepala sekolah dan staf TU
Ya...Itulah yang terjadi di sekolahku di desa
Dimana hanya dia yang ada sebagai cahaya
Dimana hanya dia yang memberikan kasih dan cinta
Dimana hanya dia yang mengenalkan kami tentang dunia
Sungguh ironis, tapi ini benar-benar nyata terjadi
Hanya dialah satu-satunya orang yang mau mengajari kami
Tak peduli betapa kecil balasan baginya yang tak mencukupi
Namun dia tetap rela menjalani dengan semangat yang tinggi
Guruku, sungguh mulia pengorbananmu bagi kami
Dari kelas satu sampai kelas enam kau tiada henti mengajari kami
Guruku, sungguh indah pengorbananmu untuk kami
Tiada yang bisa sepertimu di dunia ini
Dengan melihat perjuanganmu yang tiada henti
Kami selalu berdo'a agar kau tetap disini
Dan kami berjanji suatu saat nanti
Cita-cita kami akan mejadi guru sama seperti yang engkau jalani
0 komentar:
Posting Komentar